Kopi Talon : Ethiopia secara luas dianggap sebagai
tempat kelahiran kopi. Sejak lama kopi menjadi minuman yang sangat
populer di negeri ini dan Ethiopia juga sudah menjadi salah satu negara
dengan konsumsi paling banyak di dunia.
Suatu sore di dataran
tinggi Ethiopia pada 12 abad yang lalu, Seorang pengembala bernama Kaldi
menemukan kambingnya yang nampak bersemangat setelah mengunyah buah
merah misterius di dataran tinggi tersebut.
Penasaran dengan
reaksi yang cukup aneh, Kaldi mengambil buah tersebut dan membawanya ke
biara setempat , dimana para biarawati segera melemparkan buah tersebut
ke dalam api. Sebagai buah yang di panggang oleh panas, sebuah aroma
harum menyerbak dan sejak saat itu mereka membuat kopi pertama mereka.
Seiring
berjalannya sejarah tentang kopi, hal yang lebih pasti adalah bahwa
Ethiopia secara luas dianggap sebagai tempat kelahiran kopi . Negara ini
merupakan produsen terbesar Afrika dan menempati peringkat kelima
secara global. Tahun lalu, Afrika mengekspor sekitar 190.000 ton biji
kopi dengan memiliki penghasilan sekitar $700 juta dan pada tahun 2016
ini Ibukota Ethiopia Addis Ababa akan menjadi tuan rumah dalam acara
World Coffee Conference 4, sebuah pertemuan tingkat tinggi para ahli
kopi di dunia.
Tidak hanya sekedar eksportir kopi, masyarakat
Ethiopia juga merupakan pecinta kopi yang besar. Kafe memadati pinggiran
ibukota Addis Ababa, dan dalam tahun 2013/14 sekitar 3,6 juta kantong
kopi dikonsumsi di dalam negeri yang mewakili 71,6% dari total konsumsi
domestik dari Afrika dan 8% dari semua negara-negara pengekspor.
TO.MO.CA
, dengan memiliki enam cabang di Ibukota Ethiopia adalah salah satu
merek kafe yang paling terkenal di Ethiopia. Kafe ini sudah dimiliki
oleh tiga generasi keluarga yang sama lebih dari 60 tahun, dan saat ini
perusahaan TO.MO.CA sudah membuka pos internasional pertamanya di Tokyo,
Jepang.
"Ethiopia adalah peminum kopi dengan riwayat minum dan
penikmat kopi sejak lebih dari 1.000 tahun," kata Wondwossen Meshesha,
cucu dari pendiri TO.MO.CA yang saat ini merupakan kepala operasi
perusahaan ini.
Meshesha mengatakan bahwa hanya 20% dari kopi
negara ini yang ditanam secara komersial, dan sisanya berasa dari petani
kecil yang menanam kopinya di hutan. "keistimewaan dari kopi Ethiopia
ini adalah kopi yang berasal dari penekanan konsistensi dalam produksi
kualitas kopi daripadan volume produksi kopi,"kata Meshesha.
Jauh
dari konsumsi kopi lokal yang melimpah, pemerintah berusaha untuk
mempromosikan kopi Ethiopia sebagai produk premium di luar negeri,
meningkatkan ekspor dari 190.837 metrik ton di tahun 2013/14 dan
menghasilkan pendapatan sebesar $1 Miliar .
"Kami memiliki 5.000 varietas kopi di Ethiopia," kata Mesehesa. " Dan ini memiliki potensi yang sangat besar."
(Nisrina Darnila/Milena Veselinovic/cnn.com/NationalGeographic)